Tinjau Pembangunan Kampus Terpadu UMSU, Ini Pesan Wamen Dikti Saintek

Wamen Dikti Saintek, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, tinjau pembangunan Kampus Terpadu UMSU di Deliserdang.
Sumber :
  • Dok UMSU

VIVA Medan - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia (Dikti Saintek), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, meninjau pembangunan kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Desa Saintis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sabtu 1 Februari 2025.

Wamen yang didampingi Rektor UMSU, Prof.Dr.Agussani, MAP melihat langsung proses pembangunan dan menyempatkan menanam pohon durian di lahan kampus terpadu. Dia mengapresiasi pembangunan gedung auditorium dan sport hall yang digunakan sebagai arena Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah Tahun 2027.

Dalam kesempatan itu, Wamen menyampaikan pesan agar bangunan kampus terpadu didesain ramah lingkungan dan memanfaatkan energi terbarukan. "Gedung yang dibangun nantinya harus didesain agar ramah lingkungan dan kalau bisa mandiri secara energi," katanya yang juga didampingi Kepala LLDikti Sumut, Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD.

Peninjauan ke lahan kampus terpadu dilanjutkan sharing session dengan pimpinan universitas, fakultas dan lembaga serta Badan Pembina Harian. Pada kesempatan ini, Wamen Dikti Saintek Prof. Dr. Fauzan menyampaikan pandangannya tentang perkembangan pendidikan tinggi dan perlunya inovasi dalam sistem pendidikan. Dia menyoroti pentingnya spesialisasi dalam program studi untuk meningkatkan daya saing lulusan.

“Cara memandang pendidikan jangan hanya tekstual, tetapi juga kontekstual. Tugas akhir jangan hanya skripsi, kita harus membuat mindset baru dalam mengembangkan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, menyelenggarakan program studi yang terlalu umum, hanya akan melahirkan generasi yang siap training bukan siap kerja. Padahal peluang kerja banyak, tapi SDM yang profesional dan spesifik masih terbatas. Lebih lanjut, Prof. Fauzan menekankan perlunya transformasi pendidikan tinggi agar perguruan tinggi lebih berperan dalam memberikan solusi bagi masyarakat.

“Yang diperlukan saat ini adalah inovasi. Kampus jangan hanya berada di atas menara gading, harus turun ke masyarakat secara komprehensif. Transformasi pendidikan tinggi harus diarahkan agar perguruan tinggi unggul, kehadirannya benar-benar memberikan kontribusi bagi masyarakat, dimulai dengan kepakaran dosen,” tegasnya.