Debat Publik Pilkada Humbahas: Hendri-Yanto Jadi Perhatian, Kritisi Ketimpangan Pembangunan
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Ketimpangan pemerataan pembangunan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menjadi sorotan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Humbahas, Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si - Ir. Yanto Sihotang. Hal tersebut dilontarkan Paslon nomor urut dua itu pada debat publik Pilkada Humbahas yang digelar KPU Humbahas di Aula Hutamas, Doloksanggul pada Sabtu 16 November 2024 malam.
Hendri-Yanto mencuri perhatian dengan mengedepankan gagasan bernas, terukur dan menawarkan solusi konkret terhadap berbagai persoalan pada penyampaian visi dan misi. Dalam salah satu sesi debat, calon Bupati Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si, menyoroti paradoks antara tingginya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan realitas sosial seperti kemiskinan dan stunting di Humbang Hasundutan.
“Bagaimana PDRB bisa tinggi, tapi kemiskinan dan stunting tetap merajalela? Ini menunjukkan ada ketimpangan dalam distribusi pembangunan yang tidak merata kepada masyarakat sebagai penerima manfaat,” tegas Hendri.
Hendri juga menyoroti, selama ini proyek Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan cenderung menguntungkan pihak luar dibanding masyarakat lokal. Untuk kedepan, Hendri mengusulkan regulasi baru yang mewajibkan pengusaha dari luar daerah untuk bermitra dengan pengusaha lokal pada proyek-proyek bernilai besar. “Kita harus pastikan bahwa ekonomi daerah tetap tumbuh dari dalam, bukan hanya menjadi pasar bagi pihak luar. Mau sampaikan kapan rakyat Humbang Hasundutan ini terus begini. Sekarang waktunya untuk bangkit,” ajak Hendri.
Komitmen pasangan nomor urut 2 terhadap pembangunan berkelanjutan di kawasan Papatar (Pakkat, Parlilitan, dan Tarabintang), juga menjadi salah satu poin yang menonjol dalam rencana program pembangunan di Humbang Hasundutan. Menurut Hendri, wilayah ini memiliki potensi besar, tetapi sering terabaikan dalam prioritas pembangunan.
“Ini sebenarnya bentuk ketidakadilan, dampak dari tidak meratanya pembangunan. Papatar punya sumber daya alam dan potensi luar biasa, tapi infrastruktur yang minim membuatnya tertinggal. Kami berkomitmen untuk menjadikan kawasan ini prioritas nantinya. Meski begitu, bukan berarti daerah lain kami abaikan. Tentu tetap akan mendapat perhatian serius berdasarkan tingkat kebutuhan,” papar Hendri.