Jelang Debat Publik Pilkada Humbahas, Hendri-Yanto Perkuat Visi Misi dan Simpul Dukungan

Calon Bupati Humbang Hasundutan nomor urut 2, Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si paparkan visi dan misi dihadapan pendukung dan relawan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) akan memasuki sesi debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Sabtu 16 November 2024 besok. Paslon nomor urut 2, Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si – Ir. Yanto Sihotang, mengapresiasi seluruh simpul-simpul dukungan.

Dukungan tersebut, Hendri-Yanto apresiasi terhadap kader partai pendukung, relawan dan simpatisan, karena tetap solid dan semakin menguatkan barisan dalam upaya meraih kemenangan pada Pilkada Humbahas 2024. Apresiasi ini disampaikan Hendri didampingi Yanto, usai menggelar kegiatan simulasi Debat Publik, Penguasaan dan Pendalaman Visi Misi yang berlangsung di Rumah Pemenangan Pasangan Hendri – Yanto, Jalan Pasaribu, Kota Dologksanggul, Humbang Hasundutan, Kamis 14 November 2024 malam.

“Waktu pencoblosan sudah dekat. Terus koordinasi dengan barisan relawan masing-masing di seluruh tingkatan. Jaga solidaritas dan tetap santun dalam sosialisasi. Bagi kita, calon pemilih itu sebenarnya adalah Raja, bukan ‘hatoban’ yang sesuka hati bisa dibeli,” seru Hendri.

Secara tegas Hendri juga mengimbau kepada seluruh relawan untuk tidak patah semangat memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya politik uang yang dibungkus dalam budaya dan tradisi Togu-togu Ro (TTR).

“Jangan takut dicemooh, jangan takut dicibir atau tidak didengarkan. Kita tetap mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam praktik penyalahgunaan tradisi TTR. Masyarakat sebenarnya paham betul dampak jual-beli suara, karena masyarakat Humbang Hasundutan sudah cerdas dan tidak mau dibodohi lagi,” ujar Hendri.

Calon Bupati Humbahas nomor urut 2, Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Hendri meyakini, masyarakat Humbahas yang telah memiliki hak suara, mampu menghitung berapa nominal Rp500 ribu, jika dibagi 5 tahun (1.825 hari). Hasil pembagiannya hanya diangka, Rp.270 perhari. “Jadi, 270 perak itu tidak cukup untuk kebutuhan satu hari. Tidak pantas untuk ditukar dengan masa depan Humbang Hasundutan. Masyarakat Humbang Hasundutan mengerti betul itu,” papar Hendri.