Tingkatkan Iman dan Taqwa, Lapas Siborongborong dan Kemenag Taput Perkuat Ilmu Keagamaan WBP
- Dok Lapas Siborongborong
VIVA Medan - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Siborongborong berkolaborasi bersama Kemenag Tapanuli Utara (Taput) memberikan pembekalan ilmu keagamaan bagi warga binaan. Ini dilakukan Penyuluh Agama Islam Kemenag Taput memberikan program pembinaan bagi warga binaan.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas II B Siborongborong, Serasi Sembiring, SH,MH mengatakan, ini upaya untuk memberikan rehabilitasi keagamaan kepada narapidana dan berharap kegiatan ini menambah ilmu pengetahuan dan dapat merubah pribadi WBP menjadi lebih baik lagi.
“Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan setiap satu pekan sekali dengan harapan dapat menambah ilmu dari warga binaan yang ada. Besar harapan agar berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan kegiatan ini adalah tindak lanjut dari kerjasama antara Lapas Siborongborong dengan Kemenag Tapanuli Utara yang rutin dilaksanakan setiap pekannya.
“Kegiatan ini menindaklanjuti dari perjanjian kerja sama yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu antara Lapas Siborongborong dan Kemenag Tapanuli Utara Secara rutin pemberian materi dilakukan tiap satu pekan sekali oleh tim penyuluh agama dari Kemenag Tapanuli Utara," jelasnya.
Salah seorang penyuluh, Ust M Nazar Luthfi, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kepada WBP dan sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
Pelayanan konseling juga menjadi bagian integral dari program ini. Narapidana yang menghadapi masalah psikologis atau emosional diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan konselor agama. Bimbingan ini dilakukan dengan per kelompok, melibatkan satu Penyuluh tiap satu grup.
Sebanyak 150 orang narapidana aktif terlibat dalam program penyuluhan agama ini tiap pertemuannya dibagi menjadi 15 kelompok. Diharapkan melalui kombinasi pembelajaran agama, pelayanan konseling, dan kajian fiqih, para narapidana dapat menemukan jalan menuju perubahan positif yang berkelanjutan.