Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Pohon Besar Timpa Bangunan Bengkel di Deliserdang

Pohon besar menimpa bengkel di Deliserdang tewaskan ibu dan anak.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Ibu dan anak tewas usai sebuah bangunan bengkel yang juga ditempat tinggal korban di Dusun Sedayu, Desa Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, tertimpa pohon besar.

Berdasarkan laporan, pohon tumbang itu terjadi hujan deras disertai dengan angin kencang di Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan, terjadi pada Kamis malam, 21 Juni 2024. Cuaca buruk mengakibatkan, pohon berukuran besar jenis jati, ambruk menimpa bangunan kios semi permanen tersebut.

Dalam bengkel itu, dihuni satu keluarga yakni, ayah, Jhonson Tarihoran (44), istri Riani Sitinjak (48), anaknya Rizky Maulana Tarihoran (14). Kedua korban meninggal adalah ibu dan anak yakni Riani Sitinjak dan Rizky Maulana Tarihoran. Selain itu, dua orang mengalami luka-luka.

"Pohon tumbang itu langsung menimpa bengkelnya itu," sebut salah seorang saksi mata kejadian, Anggi Gultom, kepada wartawan, Sabtu 22 Juni 2024.

Saat kejadian pohon tumbang tersebut, Anggi sedang melintas menggunakan sepeda motor, di lokasi kejadian dan dia tinggal tidak jauh bengkel milik korban itu. Anggi mengungkapkan bahwa warga melihat bengkel tersebut tertimpa pohon langsung memberikan pertolongan seluruh korban.

"Posisi dari kejauhan di bengkel saya lihat ada orang. Tapi tidak tahu ada berapa orang. Itu sudah pasti tertimpa. Makanya saya langsung berhenti," ucap Anggi.

Anggi mengungkapkan bahwa warga sekitar harus bekerja ekstra dalam mengevakuasi seluruh. Namun, ia mengatakan terlihat Jhonson Tarihoran, selamat dan berhasil dikeluarkan dari bengkel itu.

"Kami gedor lah rumah-rumah. Orang-orang lewat juga dipanggilin untuk cari chainsaw (gergaji besi) supaya bisa buat mengeluarkan mengevakuasi korban ini yang di bawah ini," jelas Anggi.

Anggi mengatakan bahwa ketiga korban berhasil dikeluarkan atau evakuasi dari bangunan bengkel dua jam setelah kejadian. "Yang tiga itu di dalam satu jam lebih tidak bisa dievakuasi karena tidak ada alat. Kampak dan parang tidak mampu. Mungkin terlambat dievakuasi. Dua orang meninggal dunia. Satu masih kritis (Kanaya) di rumah sakit," kata Anggi.

"Yang satu keluarga tiga orang. Anak perempuan tetangga satu orang. Kebetulan berteduh pas hujan angin. Istri sama anaknya paling kecil," ucap Anggi.

Kabar kejadian ini juga dilaporkan ke pihak berwajib. Tak lama berselang, petugas BPBD Deli Serdang, bersama dengan pihak desa dan kepolisian turun ke lokasi melakukan evakuasi.

"Evakuasi selesai sampai jam satu malam. Dari jam 10 malam kejadian dalam proses kerjakan sampai jam setengah 12, itu habis dievakuasi tinggal memotong kayunya lah sampai jam satu. Biar jalan juga bisa dipakai. Karena kayu kan menutup jalan," tuturnya.

Korban meninggal disemayamkan ke rumah duka dan akan dikebumikan di kampung halaman, di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.