Ayah Korban Terkaman Harimau Sumatera di Langkat Persoalkan Pelepasliaran Kementerian LHK

Ramli (kanan) orang tua korban diterkam harimau di Langkat, Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

 

Ia heran kenapa Kementerian LHK melepasliarkan Harimau Sumatera di seputaran yang sudah banyak pemukiman masyarakat.

"Entah apa gunanya itu dilepaskan sama menteri kehutanan. Karena beberapa hari lalu, ada dilepaskannya Harimau Sumatera di Tenggulun, yang berbatasan dengan Kecamatan Besitang. Ada banyak hutan lainnya, yang berjarak puluhan kilometer atau ribuan kilometer dari masyarakat," ujar Ramli.

"Yang melepaskan menteri itu, wanita satu dan bule pun ada, waktu helikopter itu sering kesana. Kenapa dia melepaskannya di dekat warga, ketawa-ketawa dia melepaskannya. Berarti dia mau menonton, supaya dimakan Harimau masyarakat di situ," sambungnya.

Kata Ramli, Tenggulun hanya berjarak 8 kilometer saja dari lokasi kejadian saat anaknya diterkam Harimau Sumatera ketika sedang memanen cabai.

"Tenggulun sekitar 8 kilometer dari lokasi kejadian. Tapi dari pelepasan ke pemukiman warga, hanya sekitar 3 kilometer. Bisa dicek itu. Jika memang kami mau diusir dari tempat untuk bermukim atau beraktivitas, gak seperti ini dimakan Harimau," ujar Ramli.

Adapun kedua Harimau Sumatera yang dilepasliarkan Kementerian LHK bernama Ambar Goldsmith dan Beri Situtung. Kedua Harimau Sumatera itu dilepasliarkan ke kawasan TNGL dengan tiga helikopter yang turut dibantu TNI dan Polri.