Perbarindo Gelar Pelatihan Penyusuan Rencana Bisnis Bank Secara Metodologi
- Istimewa/VIVA Medan
“Kita dari OJK pun berharap upaya yang dilakukan OJK selama ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan pemahaman Pengurus maupun Pemilik BPR/BPRS dalam mengelola BPR/BPRS,” ungkapnya.
Pelatih Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) Fahmy Akbar Idries menyampaikan, bahwa dari pelatihan ini, insan BPR tidak hanya bisa menyusun saja. Akan tetapi mampu memahami secara metodologi dan mengerti filosofinya.
"Kalau toh meningkat 10-11-12 mereka paham betul, sebab sebabnya. Dan yang penting adalah bisa dikerjakan. Jangan sampai mereka nanti memutuskan naik 10 persen, tapi hanya sekedar meletakkan aja, tapi mereka harus tau bagaimana cara mencapainya dan apa sterateginya," kata Fahmy.
Fahmy mengatakan, pelatihan ini tidak hanya sekedar supaya insan BPR paham harus naik berapa capaian, tapi cara naiknya itu harus tahu, jadi besarnya harus direncanakan dengan baik.
"Teman teman di pelatihan ini kita berharap bisa sampai kesitu, sebetulnya kalau ini sudah jalan, teman-teman disini sebetulnya sudah tau dan lebih bisa menggarap. Karena yang paling tahu potensinya kan kawan kawan di sini, teman teman disini jauh lebih hebat," ungkapnya.
"Saya akan pancing mereka menggali potensi nya, supaya BPR bisa bermanfaat bagi masyarakat. Saya berharap industri BPR ini pasti berkembang bagus di indonesia," ungkapnya.
Ketua Perbarindo Sumut, Herdey Sabar Silaban mengatakan, RBB ini dilakukan oleh insan BPR, sehingga perlu adanya pemahaman metodologi. Dengan demikian para direksi, staf dan memiliki tanggung jawab terhadap RBB yang telah disusun.