Kerap Terancam Krisis Pangan, Ternyata Listrik di Pulau Simuk Nisel Kurang Memadai
- Dok PLN Wilayah Sumatera Utara.
VIVA Medan - Warga di Pulau Simuk, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara ternyata tidak saja merasakan dan sempat krisis pangan. Namun, juga dilanda listrik yang kurang memadai yang dialami warga Pulau Simuk yang terletak pulau terluar.
Warga di Pulau Simuk sempat mengalami krisis pangan, dikarenakan kapal logistik pengangkut kebutuhan pokok tidak bisa berlayar disebabkan cuaca ekstrem dan ombak tinggi.
Camat Simuk, Gentelman Bago menjelaskan krisis pangan sudah terjadi sekitar 8 hari belakangan ini. Masyarakat sudah tidak makan beras lagi, diganti dengan konsumsi roti, mie, terigu, ketan dan sagu. Dampak krisis ini, Bago mengungkapkan membuat anak-anak di Pulau Simuk berjatuhan sakit, seperti diare. Namun, kondisinya tidak begitu parah dan ditangani.
"Sudah 8 hari lah (krisis pangan), Beberapa hari ini, tiga hari terakhir ini lah. Ada beberapa yang mencret, tapi tidak tahap kritis. Tapi, tidak seperti biasa dan jumlahnya bertambah. Fasilitas kesehatan ada, Puskemas ada, dokter juga ada," ucap Bago saat dikonfirmasi VIVA melalui telepon selular, Jumat 23 September 2023.
Bago menjelaskan bahwa ada tiga kapal merapat ke Pulau Simuk dari Teluk Dalam dan Tello, yang mengangkut kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula dan lain-lainya. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekitar 1 bulan kedepan.
"Kita sudah mengecek stok beras di bawa dalam kapal itu, bisa bertahan satu bulan," ucap Bago.
Bago mengungkapkan bahwa dermaga dimiliki Pulau Simuk kurang memadai. Namun, ia mengatakan pihaknya dan beberapa Kepala Desa, akan memperbaiki dermaga tersebut, agar mempermudah transportasi dan bongkar muat kebutuhan pokok tersebut.
"Kami berharap ke media, menyampaikan kepada Pemerintah Pusat, maupun Pemerintah Provinsi. Baik itu, transportasi, dermaga," kata Bago.
Bago mengharap juga kepada media massa untuk menyampaikan kendala besar dialami Pulak Simuk kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Karena, tidak ada aliran listrik dari PT PLN. Sehingga sangat berdampak dengan pasokan pangan. Bago mengungkapkan bahwa bila aliran listrik memadai dari PLN. Pastinya, akan memberikan dampak baik bagi masyarakat, contohnya hasil tangkapan ikan masyarakat bisa disimpan di kulkas dan menjadi pasokan kebutuhan masyarakat.
"Ada kendala besar di kami ketika PLN masuk, ketika PLN ada. Stok-stok pangan contohnya ikan, kalau cuaca baik, masyarakat bisa memancing, kan bagus. Bisa menyimpan pangan, ketika ada PLN, kalau ada kulkas ikan bisa disimpan," jelas Bago.
Bago mengharapkan sekali ada aliran listrik memadai dari PLN. Saat ini, penerangan sekedar saja di Pulau Simuk. Dimana, listrik bisa digunakan hanya malam hari. Itu pun, untuk lampu saja dengan terbatas.