Rusak Sejak 2020, Ibu dan Anak Terjatuh dari Jembatan Namu Ukur Langkat

Korban ibu dan anak jatuh dari jembatan Namu Ukur dievakuasi ke Puskesmas.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Seorang ibu dan anaknya terjatuh dari jembatan Namu Ukur yang terletak di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), Selasa 4 Juli 2023. Keduanya yang berboncengan sepeda motor terjun ke aliran Sungai Bingai itu akibat terjatuh dari lubang yang menganga di jembatan.

Kedua korban yakni, Anggi Puspa Sari (40) dan anak perempuannya berinisial AP (9), warga Kampung Kolam Desa Mekar Jaya Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Keduanya menjadi korban jembatan Namu Ukur yang sudah rusak parah dan berlangsung sejak 2020.

Kedua korban selamat dievakuasi dari bawah jembatan dan dilarikan ke rumah sakit. Akibat terjatuh dari jembatan maut itu, korban Anggi alami luka parah. Rahang bagian bawah patah, tangan kiri dan hidungnya terluka serta wajah tergores. Sedangkan anaknya, alami luka ringan.

"Kami sudah melakukan evakuasi terhadap korban dengan membawanya menggunakan mobil patroli ke Puskesmas Namu Ukur. Oleh puskesmas kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai," kata Kapolsek Sei Bingai, AKP Japaris Perangin-angin.

Ia mengakui, korban merupakan ibu dan anak melintasi jembatan rusak itu dengan mengendarai sepeda motor.

"Korban merupakan ibu dan anak yang mengendarai sepeda motor. Ibunya yang mengalami luka parah, sementara anaknya tidak begitu," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya sebelum kejadian melakukan pengaturan lalu lintas pada jembatan tersebut. Pasalnya, jembatan itu tidak mampu menampung beban berat yang berlebihan dari truk yang melintas. Karena itu, Polsek Sei Bingai melakukan pengaturan arus lalu lintas agar jembatan tersebut tidak roboh.

"Sebelum kejadian memang ada dilakukan pengaturan lalu lintas tersebut karena jalan pada jembatan itu sudah dalam keadaan berlubang. Namun korban memaksakan diri untuk masuk ke arah yang tidak semestinya sehingga ban depan sepeda motornya masuk ke lubang dan korban jatuh ke bawah sungai," katanya.

Kecamatan Ungkap Kerusakan Jembatan Namu Ukur Saat Musrenbang

Sekretaris Kecamatan Sei Bingai, Tuahta Gurusinga mengakui, kondisi jembatan itu rusak parah. Menurutnya, Kecamatan Sei Bingai sudah berulang kali menyampaikan kepada dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Langkat. Namun, katanya, perbaikan bukan dilakukan oleh Pemkab Langkat.

"Itu tanggung jawab Pemprov Sumut. Kami sudah berulang kali menyampaikan, bahkan dalam Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) sudah kami usul, tapi tidak juga ada perbaikan," katanya.

Keterangan yang dihimpun, kerusakan jembatan Namu Ukur itu sudah berlangsung sejak 2020. Namun tak ada perbaikan dilakukan dan terkesan dibiarkan hingga ibu dan anak menjadi korban.

Kondisi jembatan di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu memang rusak berat. Jalan pada jembatan yang menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai itu sudah amblas. Bahkan, mengakibatkan adanya lubang.

Oleh masyarakat sekitar, hanya melakukan perbaikan seadanya dengan menutup lubang yang menganga menggunakan batu besar. Namun demikian, kondisi tersebut akhirnya menelan korban.