Keluarga Mahasiswa Dianiaya Taruna Akmil di Medan, Beberkan Alasan Menolak Berdamai
- TvOne
"Bapak korban tanya sama mediator cocok Rp 10 juta, tidak lah. Mediator bilang pasnya Rp 50 juta. Mereka (keluarga terduga pelaku) bilang, biasanya kami Rp 15 juta, diatas itu tidak bisa. Habis itu, tidak cakap lagi," ucap Yose.
Kemudian, Yose memiliki niat baik mengajak mediator bersama kedua keluarga untuk bertemu kembali. Namun, keluarga MZN menolak dengan alasan tidak diketahui.
"Datang saya, ayo lah duduk lagi. Mungkin bapak si Endru ini, berpikir kita memeras dia. Tidak ada gaya dan niat memeras. Mungkin beretikad, tapi ini mungkin miskomunikasi saja. Saya ajak duduk, untuk akrab lagi, disitu dia ngomong tentu kan saja nominal. Tidak harus duduk itu, menentukan nominal itu. Tapi, dia bilang tentukan nominal baru kami duduk. Yang mukul siapa, kok dia marahnya," jelas Yose.
Yose mengungkapkan niat baik keluarga korban menjadi diasumsikan berbeda. Ia dengan tegas bahwa keluarga Ipun bukan pemeras. Atas hal itu, keluarga korban menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke Denpom 1/5 Medan dan Polrestabes Medan.
"Maaf kami bukan keluarga pemeras. Jangan anggap kami seperti itu. Kalau mereka hartanya lebih banyak dari kami, tapi kami bukan tipe seperti itu (pemeras)," sebut Yose.
Untuk diketahui korban merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) asal Aceh, yang sedang menjalani perkuliahan Semester IV.
Sebelumnya, Kompol Zulkarnain, orang tua dari Taruna Akmil, MZE dan ZZ angkat bicara kasus dugaan penganiayaan dilakukan anaknya tersebut, kepada korban seorang mahasiswa di Medan, bernama Teuku Shehan Arifa Pasha.