Yudi Efrinaldi Miliki 500 Cabang Es Gak Beres di 10 Provinsi, Usai Gagal Jualan Bubur dan Pisgor
- Facebook Yudi Efrinaldi
VIVA Medan - Jangan pernah takut belajar, mencoba, lihat, dengar dan cobalah dengan cara sendiri untuk menikmati hasilnya. Itulah yang dilakukan Yudi Efrinaldi, seorang wirausaha yang sukses dengan bisnisnya 'Es Gak Beres'.
Kegigihan pria asal Kisaran, Asahan, Sumatera Utara (Sumut) patut menjadi inspirasi bagi Anda yang tengah merintis atau membangun sebuah usaha. Yudi Efrinaldi kini telah miliki ratusan mitra cabang Es Gak Beres yang sukses dibangunnya.
"Orang yang sukses bukan mereka yang tidak pernah gagal. Namun mereka yang gagal dan berkata, 'akan saya coba lagi'," begitu tulisan di akun facebook-nya Yudi Efrinaldi, dikutip Minggu 27 Oktober 2024.
Sebelum sukses dengan Es Gak Beres ini, Yudi mencoba peruntungannya berjualan bubur ayam di pinggir jalan dan pisang goreng krispi online pertama di Kisaran (KIJEK) juga pernah dilakoninya. Sayang, kedua usahanya tersebut tak membuahkan hasil yang memuaskan.
Nah, alasan Yudi berdagang adalah karena penghasilannya tidak bisa memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga. Statusnya saat itu pegawai honorer tidak mencukupi membiayai kehidupan istri dan anaknya. Hal inilah yang mendorongnya mencari penghasilan tambahan dengan berjualan.
Gagal dengan usaha bubur ayam dan pisang goreng krispi, tak membuat Yudi menghentikan niatnya mencari tambahan pendapatan. Ia mencari cara berjualan yang unik dan menarik agar 'cuan', salah satunya mencari referensi di platform berbagi video daring, Youtube. Dan hasilnya, Yudi mendapat ide jualan es dan memberi namanya yang unik Es Gak Beres.
Hasilnya, Yudi sukses membuat orang penasaran dan mencoba karyanya. Masa perintisannya, Yudi menjajakan dagangannya itu dengan sebuah gerobak kecil di pinggir jalan. Buah kerja keras dan kesabarannya itu, dagangan Yudi bisa laku 300 cup, dengan omset mencapai Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta per hari.
Perlahan tapi pasti, Yudi kini telah miliki 500 mitra yang tersebar di 10 provinsi. Yakni, di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Riau, Aceh, Jambi. Kemudian di Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dari mitranya ini, Rp100 juta hingga Rp150 juta diraup dari hasil penjualan bahan baku.
Hasil yang diraihnya ini, Ydui pun mengembangkan bisnisnya dengan membuka kafe dan resto pada Desember 2020 lalu. Kafe ini salah satu upaya Yudi mempertahankan merek agar berkembang dan bertahan labih lama lagi. Hasil yang diraihnya ini, Yudi membuka apangan pekerjaan dengan mempekerjakan 40 orang pada bidang bahan baku dan 10 pekerja fokus di kafe dan resto.
Semangat pantang menyerah, dan ide-ide yang lahir hingga mampu memberikan manfaat bagi banyak orang, membuat Yudi Efrinaldi diganjar dengan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 bidang Kewirausahaan. Kirainya prestasi yang diraih Yudi menjadi inspirasi dan semangat bagi banyak orang.