Teladan Barat Sulap Lingkungan Kumuh di Medan Kota, Jadi 'Lorong Warna Warni' yang Indah

Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, sulap lingkungan kumuh jadi Lorong Warna Warni.
Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, sulap lingkungan kumuh jadi Lorong Warna Warni.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, menunjukkan inovasinya dalam ajang lomba kelurahan terbaik tingkat Kota Medan tahun 2025 dengan menghadirkan 'Lorong Warna Warni' di lingkungan 12.

Lurah Teladan Barat, Juni Hardian, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mengubah citra lingkungan yang sebelumnya kusam dan kumuh menjadi lebih bersih, sejuk, dan menarik. "Sebelum kami buat Lorong Warna Warni ini, tempat ini kusam dan kumuh, dan kami berniat mengubah image itu serta membenahi lingkungan 12 ini menjadi bersih dan sejuk," ucap Lurah Juni Hardian, Jumat 25 April 2025.

Lebih lanjut, Juni menjelaskan bahwa 'Lorong Warna Warni' tidak hanya sekadar mempercantik visual lingkungan. Nantinya, lingkungan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bermanfaat bagi warga, seperti kedai kejujuran, ternak lele, tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga), Babe Camp dan tanaman hidroponik.

Konsep kedai kejujuran menjadi salah satu daya tarik utama. Di tempat ini, warga dapat mengambil makanan dan minuman yang tersedia dan membayar sesuai dengan kesadaran masing-masing. "Ini juga menambah ekonomi warga di lingkungan 12 serta adanya UMKM yang lainnya," tambah Lurah.

Selain itu, 'Lorong Warna Warni' juga didesain sebagai ruang publik yang menarik dengan adanya mural di dinding-dinding rumah warga, sehingga dapat menjadi spot foto bagi pengunjung. Juni berharap, inovasi ini dapat menjadi contoh bagi lingkungan lain di Kelurahan Teladan Barat.

"Ini juga kami buat sebagai contoh untuk lingkungan lain yang ada di Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota," pintanya.

Inisiatif Kelurahan Teladan Barat ini sejalan dengan pesan Wali Kota Medan, Rico Waas, yang menekankan peran Camat, Lurah, dan kepala lingkungan sebagai 'orang tua' di lingkungan yang mampu memberikan empati kepada warganya.