Perairan Belawan Terkontaminasi Logam Berat, Lingkungan dan Masyarakat Kian Terancam
- VIVA/A.Andrian
Kandungan unsur logam berat yang terdapat pada sampel itu telah melebihi baku mutu air laut yaitu timbal 0,05 mg/l dan kadmium 0,01 mg/l merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
Namun masyarakat yang hidup turun temurun di perairan Belawan tak begitu mengetahui kondisi air laut yang sudah terkontaminasi logam berat. Hal itu diungkapkan oleh Sarawiah salah seorang warga di Kampung Nelayan Seberang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
“Warga enggak begitu paham (dengan kontaminasi logam berat),” ucapnya.
Menurut pengakuan Sarawiah tidak pernah ditemukan kasus gangguan kesehatan akibat dampak logam berat.
“Tidak pernah kasus itu ditemukan karena pencemaran air laut karena logam berat. Tapi kebanyakan itu alergi karena ada beberapa kasus anak-anaknya tidak tahan makan udang jadi alergi. Itu sering,” katanya.
Sementara itu Direktur Walhi Sumatra Utara, Rianda Purba, mengatakan kontaminasi logam berat di perairan Belawan diduga bersumber dari aktivitas industri yang ada di kawasan pesisir tersebut.
Walhi Sumut pun merekomendasikan agar pemerintah harus mengaudit pabrik-pabrik yang ada di kawasan Belawan. Audit itu dilakukan untuk mengetahui mekanisme pengelolaan limbah dari aktivitas industri tersebut.