Pemain Film 'Anak Medan' Sambangi Kampus UMSU, Tantangan Tersulit Maell Lee: Adegan Tawuran

- Dok UMSU
VIVA Medan - Para pemain Film 'Anak Medan Cocok Ko Rasa' disambut meriah ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), saat menggelar visiting dan talkshow di auditorium UMSU Jalan Kapten Mukchtar Basri, Kota Medan, Selasa 22 April 2025. Pemeran utama film ini Maell Lee, hadir bersama empat pemeran lainnya yakni Ajil Ditto, Ady Sky, Mario Maulana Hazar dan Sonu Pai (Karbol).
Kehadiran para bintang film yang akan tayang perdana 24 April 2025 ini berhasil membuat para mahasiswa terhibur dengan candaan segar dalam talkshow yang digelar. Para pemain berbagi pengalaman mereka selama proses produksi. Maell Lee, yang tampil bersama empat pemeran lainnya yakni Ajil Ditto, Ady Sky, Mario Maulana Hazar dan Sonu Pai (Karbol) berhasil membangun suasana segar.
Film Anak Medan diproduksi pada Maret 2023 mengangkat cerita persahabatan empat orang dari latar belakang suku yang berbeda Batak, Jawa, Melayu, dan Tionghoa. Mereka terpisah sejak tragedi setelah kelulusan SMA. Setelah empat tahun, lalu dipertemukan kembali dalam reuni di Medan, yang membuka babak baru penuh tantangan dan ujian bagi persahabatan mereka.
Ditanya tentang kampus UMSU, seluruh pemain kompak menyebutkan UMSU sebagai kampus yang ‘paten kali’ karena sangat mengapresiasi karya seni salah satunya dunia perfilman. “Paten kalilah UMSU ini,” ujar Mael Lee.
Mael selaku pemeran utama Ucok, berbagi cerita mengenai tantangan syuting di kawasan Teladan, Medan. “Tantangan tersulitnya ya syuting di Medan. Lagi syuting adegan tawuran di Teladan sudah di set semua. Eh tiba-tiba ada bapak-bapak yang numpang nanya,” ujarnya disambut tawa pecah dari peserta.
Sonu Pai yang memerankan tokoh James, dan Mario yang mengaku paling mengingat dialog "Cepatlah, jangan lama kali", menghidupkan suasana talkshow dengan canda khas Medan. Mario menambahkan film ini bukan sekadar cerita persahabatan, tapi juga menggambarkan bagaimana kerasnya perjuangan anak Medan yang merantau ke Jakarta.
"Film ini jadi bukti kalau kita bisa melangkah lebih jauh," kata Mario.